Sabtu, 15 Maret 2014



Red nose day
22 august 2014


 



WELCOME TO MY BLOG


Diblog ini, kalian dapat melihat berbagai jenis penyakit, gejala-gejalanya dan cara menghindari hingga cara menyembuhkannya.
Semoga blog ini bermanfaat bagi kalian ;)



1. Stroke

Usia khas: 65 tahun ke atas
Mulai mengancam: usia 20an dan 30an

Stroke berhubungan dengan sejumlah faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, dan kolesterol tinggi. Satu-satu cara adalah memperbaiki gaya hidup dengan mengatur pola makan sehat dan olahraga teratur.

Dr Shazam Hussain, kepala Cleveland Clinic Stroke Program, merekomendasikan untuk tidak merokok, mengurangi garam, asupan lemak trans, makan ikan dua kali seminggu, dan berolahraga. "Berjalan kaki 30 menit sehari, sudah memberi efek baik," katanya.

 Tanda gejala penyakit stroke ini bisa menyerang siapa saja, terutama mereka yang menderita penyakit-penyakit berbahaya misalnya adalah penyakit darah tinggi, kencing manis, penyakt jantung, kadar kolesterol yang tinggi, trigliserida tiinggi, pengerasan yang terjadi pada pembuluh darah, penyempitan pembuluh darah, obesitas dan juga hal yang lainnya. Akan tetapi, pada umumnya stroke riskan terjadi pada penderita penyakit Hipertensi.

Serangan dari tanda gejala penyakit stroke yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi yang mempengaruhi dari munculnya suatu kerusakan dinding pembuluh darah sehingga dinding pembuluh d arah ini menjadi tidak merata. Akibatnya, zat-zat yang larut ini seperti kolesterol, kalsium dan lain sebagainya akan mengendap pada dinding pembuluh darah terjadi dalam waktu lama, akan mengakibatkan suplai darah ke otak menjadi berkurang, bahkan terhenti yang selanjutnya menimbulkan stroke.

Kasus stroke dapat dipicu dari tekanan darah yang tiba-tiba anjlok (turun) atau meninggi. Darah tidak deras lagi mengalir ke otak dan pembuluh darah koroner. Mulai dari sekarang, Anda harus mencegahnya, sebelum stroke menyerang.

Tips yang dapat dilakukan untuk mencegah hipertensi (tekanan darah tinggi) yang pada akhirnya akan menjadi stroke, di antaranya sebagai berikut:
  • Hindari hidup yang penuh stres.
Membiasakan diri untuk berfikir positif adalah langkah awal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah stroke.
  • Berhenti merokok
Merokok sangat berpotensi menyebabkan berbagai penyakit dan merusak organ vital manusia.
  • Bertenti minum minuman beralkohol
Sama berbahayanya dengan rokok, alkohol dapat meningkatkan stress dan tekanan darah tinggi.
  • Kurangi asupan garam
  • Turunkan berat badan
Berat badan yang melibihi standart atau melebihi berat badan normal berpotensi menyebabkan tekanan darah tinggi.
  • Perbanyak makan sayur dan buah
  • Olah raga teratur
Olahraga yang teratur sangat penting untuk menjaga kebugaran dan ksehatan tubuh. Tak perlu berat-berat, cukup dengan jogging, senam ringan, atau bersepeda. Asalkan dilakukan secara rutin.
  • Gunakan obat hipertensi Anda secara teratur.
Obat antihipertensi harus berhenti dikonsumsi jika dengan cara-cara tersebut tensi sudah normal kembali. Penggunaan obat hipertensi yang terlalu sering dan dalam jangka lama juga tidak baik untuk kesehatan. Maka dari itu, harus dikonsumsi sesuai dengan takaran dan dosis yang dianjurkan oleh dokter.
Selain dengan konsumsi obat-obatan dan pengobatan dari dokter, bisa juga dengan pengobatan alternatif. salah satunya dengan mengkonsumsi buah Mengkudu, menjadi pilihan penderita stroke karena manfaatnya yang sangat tinggi dan efektif mengobati stroke.


2. Diabetes Tipe 2

Usia khas: 40an dan 50-an tahun
Mulai mengancam: anak-anak


Mayoritas mereka yang terdiagnosisi mengalami kelebihan berat badan, terutama dengan konsentrasi lemak di sekitar pinggang. Karenanya, pastikan untuk menghindari makanan dengan kadar glikemik tinggi, dan rendah serat. Hindari pula makanan berpengawet.

Jadikan asupan makanan terbaik sebagai obat. "Pola makan dan gaya hidup memainkan peran penting dalam peningkatan jumlah anak muda dengan diabetes tipe 2," kata Dr Michelle F Magee, direktur MedStar Diabetes Institute.

Gejala-Gejala Diabetes 

  • Poliuri-Penderita sering buang air kecil, terutama pada malam hari, dan dengan volume yang banyak. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah tidak bisa ditoleransi oleh ginjal, dan agar urin yang dikeluarkan tak terlalu pekat, ginjal harus menarik sejumlah banyak air dari dalam tubuh.
  • Polidipsi-Kondisi ini terjadi karena saat tubuh Anda menarik sejumlah besar cairan, tak bisa dihindari tubuh Anda akan terus merasa haus. Anda akan merasa ingin minum dan minum terus.
  • Polifagi-Ini kondisi dimana Anda sering merasa lemas. Mengapa lemas? Insulin Anda bermasalah sehingga sel tubuh Anda tak bisa menyerap gula dengan baik. Mau tidak mau tubuh Anda kekurangan energi, dan saat hal ini terjadi otak akan merespon Anda kurang makan.

Berikut adalah 7 cara sederhana untuk mencegah diabetes:

1. Pertahankan berat badan yang sehat.
Sebagian besar orang yang didiagnosis diabetes (biasanya tipe 2) memiliki berat badan lebih. Kelebihan berat dan lemak tubuh akan meningkatkan risiko terkena diabetes.

2. Ketahui riwayat kesehatan keluarga.
Kemungkinan seseorang terkena diabetes di kemudian hari akan meningkat jika di dalam keluarga terdapat satu atau lebih anggota yang menderita diabetes.

3. Tetap aktif secara fisik.
Olahraga teratur bisa membantu mencegah diabetes dengan mengontrol berat badan dan meningkatkan aliran darah. Olahraga sangat penting terutama jika secara genetik seseorang termasuk kelompok dengan faktor risiko tinggi.

4. Makanlah diet yang seimbang, rendah lemak dan gula.
Diabetes merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya penurunan kemampuan tubuh dalam memproduksi ataupun menggunakan insulin untuk mengubah gula menjadi energi, sehingga penting untuk membatasi jumlah gula dan karbohidrat yang dikonsumsi.

5. Lakukan pemeriksaan kesehatan.
Setiap orang yang berusia diatas 45 tahun harus memiliki jadwal rutin pemeriksaan kadar gula darah setiap 3 tahun sekali. Namun, jika seseorang termasuk kelompok dengan faktor risiko tinggi, pemeriksaan rutin harus dimulai pada usia lebih dini.

6. Monitor tekanan darah secara teratur.
Sekitar 73 persen orang dewasa dengan diabetes ternyata juga menderita tekanan darah tinggi.

7. Tingkatkan konsumsi buah-buahan dan sayuran segar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioflavonoid, zat warna dalam buah-buahan dan tanaman, akan merangsang produksi insulin dan menghambat glikasi atau proses pemecahan ikatan molekul glukosa dengan protein sehingga merangsang pembentukan advenced glycation end products (AGE).
Sementara kebanyakan AGEs tidak berbahaya, sebagian yang lain dapat mengganggu fungsi molekuler dan memberikan kontribusi terhadap kerusakan organ dan saraf.

3. Osteoporosis

Usia khas: 65 tahun ke atas
Mulai mengancam: usia 50an

"Penting untuk memperhatikan kesehatan tulang sedini mungkin dengan suplemen vitamin D dan asupan kalsium. Jangan menunggu!" kata Dr Kathryn Diemer, direktur klinis program kesehatan tulang Washington University School of Medicine.

Lakukan latihan teratur yang membantu pembentukan otot dan memperkuat tulang seperti jogging, berjalan di tangga atau mendaki. Perbaiki pula gaya hidup Anda. "Rokok, alkohol, dan minuman bersoda benar-benar beracun untuk tulang," kata Diemer.

4. Kanker Payudara

Usia khas: 45 tahun ke atas
Mulai mengancam: remaja

Dr Ann Partridge, direktur program remaja putri dengan kanker payudara di Dana -Farber Cancer Institute, mengatakan bahwa olahraga teratur, mempertahankan berat badan ideal, dan membatasi asupan alkohol membantu mengurangi risiko penyakit ini.

5. Alzheimer

Usia khas: 65 tahun ke atas
Mulai mengancam: sejak 40an tahun

Dr Gustavo Alva dari American Board of Psychiatry, mengatakan bahwa kita bisa melatih tubuh dan pikiran untuk menurunkan risiko mengalami masalah ini di usia dini. Aktifkan bagian otak yang jarang digunakan. Belajar bahasa baru atau memainkan alat musik cukup membantu melawan penurunan kognitif.

"Menjaga tingkat kolesterol, tekanan darah, dan kebugaran tubuh juga penting karena apa yang baik untuk jantung juga baik untuk otak," Alva menambahkan.

6. Melanoma

Usia khas: 50an tahun ke atas
Mulai mengancam: remaja menjelang dan awal usia 20an

Dalam laporan jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention, sejumlah pakar medis memperingatkan remaja dan orang dewasa untuk tidak melakukan tanning tanpa pengetahuan yang baik. Prosedur tanning bisa meningkatkan risiko tiga kali lipat mengalami penyakit ini.

Selain itu, penting untuk selalu menggunakan tabir surya, terutama jika bepergian ke luar rumah. "Sebisa mungkin mengurangi intensitas berada di bawah sinar matahari antara pukul 10 pagi hingga dua siang," kata Dr Thomas S Kupper, profesor dermatologi di Harvard Medical School.