WELCOME TO MY BLOG
Diblog ini, kalian dapat melihat berbagai jenis penyakit, gejala-gejalanya dan cara menghindari hingga cara menyembuhkannya.
Semoga blog ini bermanfaat bagi kalian ;)
1. Stroke
Usia khas: 65 tahun ke atas
Mulai mengancam: usia 20an dan 30an
Stroke berhubungan dengan sejumlah faktor risiko seperti tekanan darah
tinggi, diabetes, obesitas, dan kolesterol tinggi. Satu-satu cara adalah
memperbaiki gaya hidup dengan mengatur pola makan sehat dan olahraga
teratur.
Dr Shazam Hussain, kepala Cleveland Clinic Stroke Program,
merekomendasikan untuk tidak merokok, mengurangi garam, asupan lemak
trans, makan ikan dua kali seminggu, dan berolahraga. "Berjalan kaki 30
menit sehari, sudah memberi efek baik," katanya.
Tanda gejala penyakit stroke ini bisa menyerang siapa saja,
terutama mereka yang menderita penyakit-penyakit berbahaya misalnya
adalah penyakit darah tinggi, kencing manis, penyakt jantung, kadar
kolesterol yang tinggi, trigliserida tiinggi, pengerasan yang terjadi
pada pembuluh darah, penyempitan pembuluh darah, obesitas dan juga hal
yang lainnya. Akan tetapi, pada umumnya stroke riskan terjadi pada penderita
penyakit Hipertensi.
Serangan dari tanda gejala
penyakit stroke yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi yang
mempengaruhi dari munculnya suatu kerusakan dinding pembuluh darah
sehingga dinding pembuluh d arah ini menjadi tidak merata.
Akibatnya, zat-zat yang larut ini seperti kolesterol, kalsium dan lain
sebagainya akan mengendap pada dinding pembuluh darah terjadi dalam
waktu lama, akan mengakibatkan suplai darah ke otak menjadi berkurang,
bahkan terhenti yang selanjutnya menimbulkan stroke.
Kasus stroke dapat dipicu dari tekanan darah yang
tiba-tiba anjlok (turun) atau meninggi. Darah tidak deras lagi mengalir
ke otak dan pembuluh darah koroner. Mulai dari sekarang, Anda harus
mencegahnya, sebelum stroke menyerang.
Tips yang dapat dilakukan untuk mencegah hipertensi (tekanan darah tinggi) yang pada akhirnya akan menjadi stroke, di antaranya sebagai berikut
:
- Hindari hidup yang penuh stres.
Membiasakan diri untuk berfikir positif adalah langkah awal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah stroke.
Merokok sangat berpotensi menyebabkan berbagai penyakit dan merusak organ vital manusia.
- Bertenti minum minuman beralkohol
Sama berbahayanya dengan rokok, alkohol dapat meningkatkan stress dan tekanan darah tinggi.
Berat badan yang melibihi standart atau melebihi berat badan normal berpotensi menyebabkan tekanan darah tinggi.
- Perbanyak makan sayur dan buah
Olahraga
yang teratur sangat penting untuk menjaga kebugaran dan ksehatan tubuh.
Tak perlu berat-berat, cukup dengan jogging, senam ringan, atau
bersepeda. Asalkan dilakukan secara rutin.
- Gunakan obat hipertensi Anda secara teratur.
Obat
antihipertensi harus berhenti dikonsumsi jika dengan cara-cara tersebut
tensi sudah normal kembali. Penggunaan obat hipertensi yang terlalu
sering dan dalam jangka lama juga tidak baik untuk kesehatan. Maka dari
itu, harus dikonsumsi sesuai dengan takaran dan dosis yang dianjurkan
oleh dokter.
Selain
dengan konsumsi obat-obatan dan pengobatan dari dokter, bisa juga
dengan pengobatan alternatif. salah satunya dengan mengkonsumsi buah Mengkudu, menjadi pilihan penderita stroke karena manfaatnya yang sangat tinggi dan efektif mengobati stroke.
2. Diabetes Tipe 2
Usia khas: 40an dan 50-an tahun
Mulai mengancam: anak-anak
Mayoritas mereka yang terdiagnosisi mengalami kelebihan berat badan,
terutama dengan konsentrasi lemak di sekitar pinggang. Karenanya,
pastikan untuk menghindari makanan dengan kadar glikemik tinggi, dan
rendah serat. Hindari pula makanan berpengawet.
Jadikan asupan makanan terbaik sebagai obat. "Pola makan dan gaya hidup
memainkan peran penting dalam peningkatan jumlah anak muda dengan
diabetes tipe 2," kata Dr Michelle F Magee, direktur MedStar Diabetes
Institute.
Gejala-Gejala Diabetes
- Poliuri-Penderita sering buang air kecil, terutama pada malam
hari, dan dengan volume yang banyak. Hal ini disebabkan oleh tingginya
kadar gula dalam darah tidak bisa ditoleransi oleh ginjal, dan agar urin
yang dikeluarkan tak terlalu pekat, ginjal harus menarik sejumlah
banyak air dari dalam tubuh.
- Polidipsi-Kondisi ini terjadi karena saat tubuh Anda menarik
sejumlah besar cairan, tak bisa dihindari tubuh Anda akan terus merasa
haus. Anda akan merasa ingin minum dan minum terus.
- Polifagi-Ini kondisi dimana Anda sering merasa lemas. Mengapa
lemas? Insulin Anda bermasalah sehingga sel tubuh Anda tak bisa menyerap
gula dengan baik. Mau tidak mau tubuh Anda kekurangan energi, dan saat
hal ini terjadi otak akan merespon Anda kurang makan.
Berikut adalah 7 cara sederhana untuk mencegah diabetes:
1. Pertahankan berat badan yang sehat.
Sebagian besar orang yang didiagnosis diabetes (biasanya tipe 2)
memiliki berat badan lebih. Kelebihan berat dan lemak tubuh akan
meningkatkan risiko terkena diabetes.
2. Ketahui riwayat kesehatan keluarga.
Kemungkinan seseorang terkena diabetes di kemudian hari akan
meningkat jika di dalam keluarga terdapat satu atau lebih anggota yang
menderita diabetes.
3. Tetap aktif secara fisik.
Olahraga teratur bisa membantu mencegah diabetes dengan mengontrol
berat badan dan meningkatkan aliran darah. Olahraga sangat penting
terutama jika secara genetik seseorang termasuk kelompok dengan faktor
risiko tinggi.
4. Makanlah diet yang seimbang, rendah lemak dan gula.
Diabetes merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya penurunan
kemampuan tubuh dalam memproduksi ataupun menggunakan insulin untuk
mengubah gula menjadi energi, sehingga penting untuk membatasi jumlah
gula dan karbohidrat yang dikonsumsi.
5. Lakukan pemeriksaan kesehatan.
Setiap orang yang berusia diatas 45 tahun harus memiliki jadwal rutin
pemeriksaan kadar gula darah setiap 3 tahun sekali. Namun, jika
seseorang termasuk kelompok dengan faktor risiko tinggi, pemeriksaan
rutin harus dimulai pada usia lebih dini.
6. Monitor tekanan darah secara teratur.
Sekitar 73 persen orang dewasa dengan diabetes ternyata juga menderita tekanan darah tinggi.
7. Tingkatkan konsumsi buah-buahan dan sayuran segar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioflavonoid, zat warna dalam
buah-buahan dan tanaman, akan merangsang produksi insulin dan menghambat
glikasi atau proses pemecahan ikatan molekul glukosa dengan protein
sehingga merangsang pembentukan advenced glycation end products (AGE).
Sementara kebanyakan AGEs tidak berbahaya, sebagian yang lain dapat
mengganggu fungsi molekuler dan memberikan kontribusi terhadap kerusakan
organ dan saraf.
3. Osteoporosis
Usia khas: 65 tahun ke atas
Mulai mengancam: usia 50an
"Penting untuk memperhatikan kesehatan tulang sedini mungkin dengan
suplemen vitamin D dan asupan kalsium. Jangan menunggu!" kata Dr Kathryn
Diemer, direktur klinis program kesehatan tulang Washington University
School of Medicine.
Lakukan latihan teratur yang membantu pembentukan otot dan memperkuat
tulang seperti jogging, berjalan di tangga atau mendaki. Perbaiki pula
gaya hidup Anda. "Rokok, alkohol, dan minuman bersoda benar-benar
beracun untuk tulang," kata Diemer.
4. Kanker Payudara
Usia khas: 45 tahun ke atas
Mulai mengancam: remaja
Dr Ann Partridge, direktur program remaja putri dengan kanker payudara
di Dana -Farber Cancer Institute, mengatakan bahwa olahraga teratur,
mempertahankan berat badan ideal, dan membatasi asupan alkohol membantu
mengurangi risiko penyakit ini.
5. Alzheimer
Usia khas: 65 tahun ke atas
Mulai mengancam: sejak 40an tahun
Dr Gustavo Alva dari American Board of Psychiatry, mengatakan bahwa kita
bisa melatih tubuh dan pikiran untuk menurunkan risiko mengalami
masalah ini di usia dini. Aktifkan bagian otak yang jarang digunakan.
Belajar bahasa baru atau memainkan alat musik cukup membantu melawan
penurunan kognitif.
"Menjaga tingkat kolesterol, tekanan darah, dan kebugaran tubuh juga
penting karena apa yang baik untuk jantung juga baik untuk otak," Alva
menambahkan.
6. Melanoma
Usia khas: 50an tahun ke atas
Mulai mengancam: remaja menjelang dan awal usia 20an
Dalam laporan jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention,
sejumlah pakar medis memperingatkan remaja dan orang dewasa untuk tidak
melakukan tanning tanpa pengetahuan yang baik. Prosedur tanning bisa
meningkatkan risiko tiga kali lipat mengalami penyakit ini.
Selain itu, penting untuk selalu menggunakan tabir surya, terutama jika
bepergian ke luar rumah. "Sebisa mungkin mengurangi intensitas berada di
bawah sinar matahari antara pukul 10 pagi hingga dua siang," kata Dr
Thomas S Kupper, profesor dermatologi di Harvard Medical School.